Senin, 02 November 2009

INDAHNYA BERSAING TERHORMAT

Bismillaahirrahmanirrahiim,

Negara kita adalah negara yang sarat dengan pengalaman persaingan. Kita kemarin sudah pemilu. Persaingan antar partai, di dalam partai sendiri terjadi persaingan calon anggota dewan, sesudah itu pesaingan calon presiden. Kita coba ambil persaingan di rumah siapa yang biasa bersaing di rumah, adik kakak bersaing supaya lebih di sukai orang tua, persaingan di majelis ta'lim, dan lainnya.

Sudah menjadi sunnatulloh bahwa siapapun yang punya keinginan dan kepentingan harus siap berjuang yang salah satunya adalah persaingan. Persaingan itu sendiri ada lah fitrah manusiawi, kita sudah nalurinya bersaing, survi val. Tetapi yang berbahaya bukan persaingannya tetapi yang berbahaya adalah niat dan cara dalam bersaing. Yang paling berbahaya adalah jika persaingan dilakukan dengan cara yang tidak baik.



Ciri khas pesaing negatif adalah dia berusaha menjatuhkan pesaingnya walaupun dengan cara yang tidak benar, menyebar isu, dan celakanya jika bersaing tidak sehat maka dia akan melihat pesaing itu sebagai musuh yang harus dia jatukan, dihancurkan, dilindas, diremukkan kalau perlu dihabisi. Akibatnya persaingan menumbuh-kan kesengsaraan, kehinaan dan kedzoliman. Biasanya orang seperti ini sangat tidak siap untuk kalah. Kalau orang caranya tidak bagus niatnya tidak benar biasanya takut sekali kalah.

Kalau bersaing dengan sehat, berlomba-lomba dalam kebaikan maka dia harus melihat bahwa persaingan itu karunia Allah. Kenapa ada persaingan? Persaingan adalah karunia Allah agar kita bisa memompa kempuan kita dengan optimal. Kalau tidak ada pesaing kita tidak jadi optimal. Padahal kalau namanya keuntungan dalam islam "Man kaana Yaumuhu Khairan min amsihi fahuwa raabihun", Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia beruntung. 

Pesaing yang tidak baik suka mendengki. Orang yang dengki senang lihat orang sengsara, dan sengsara lihat orang senang. Pendengki itu, dia yang dzolim dia yang sengsara. Yang kita butuhkan bukan kemenangan yang kita butuhkan adalah berubah menjadi lebih baik, dan ini adalah kemenangan. Oleh karena itu tetaplah bersaing dimanapun berada dengan tatapan nikmat dari Allah sebagai karunia. 

Bersaing kalau tidak hati-hati maka akan terjadi, yang pertama akan gelisah, stres, tegang, selalu mencermati pesaingnya, gelisah takut lawannya menang. Yang kedua dia cendrung licik, dia akan menghalalkan segala cara sehingga nilai dirinya akan semakin merosot demi mencapai tujuan. Misalkan ada yang ke dukun, upaya-upaya licik diantaranya dengan menghina, menyebar isu, fitnah, menyebar kejelekan, menjatuhkan dan lainnya. 

Dan yang ketiga sikapi kemenangan dan kekalahan dengan sikap terhormat jadi tidak pernah kalah. Cobalah kalau kalah jangan menangis tapi tegar. Tak satupun yang tidak ada resiko. Bisa jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal baik menurut Allah bisa jadi engkau menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi Allah, engkau tidak mengetahui apa-apa, sedang Allah Maha Mengetahui. 

Kemenangan itu, kalau kita di puji langsung merendah hati, bahwa kemenangan bukan karena kehebatan diri, kemenangan bukan karena kehebatan ikhtiar, kemenang- an adalah ketentuan Allah yang sudah ada sebelumnya dan ini bukan sebuah kesuksesan. Sombong itulah yang membuat menang itu jadi kalah seketika karena dia gagal mengendalikan dirinya. Tidak perlu meremehkan pesaing karena dengan adanya pesaing itulah kita menjadi sukses. Kita tidak akan hina karena dihina, kita akan menjadi hina kalau kita menghina, menang kalah itu biasa. Tidak pernah kalah orang yang biasa mengolah kekalahan dengan sikap yang terhormat, karena kemenangan adalah pengendalian diri kita dari sesuatu yang tidak Allah ridhoi, rendah hati ketika mendapat pujian dan tidak sakit hati ketika mendapat kekalahan. 

Semoga Allah yang Maha Menyaksikan setiap persaingan dari mahluk-mahluknya menjadikan persaingan salah suatu bagian nikmat dari Allah yang bisa membuat diri kita semakin lebih baik dan membuat kita mampu berbuat yang terbaik. Semoga Allah melindungi kita dari persaingan yang menyengsarakan, mencelakakan dan menghinakan amiin. 

Alhamdulillaahirobbil’alamin
Sumber : Aa Gym dan beberapa sumber lain

Minggu, 01 November 2009

Alam MENYERAHAN rahasianya kepada ORANG YANG TEKUN menggali

Duniailmu pengetahuan mungkin merupakangambaran terbaik tentang mengapa sukses selalu menjadi milik orang-orang yang menrapkan prinsip berpikir akurat dengan berusaha tekun dan gigih.
Thomas A Edison gagal 10.000 kali dalam percobaannya mengembangkan bola lampu listrik. Dia belajar dari setiap kegagalannya dan menolak berhenti sebelum dia berhasil. Terobosan baru terjadi setiap hari karena orang-orang tekun dan terus mencari solusi untuk menatasi masalah-masalah komplek dan bekerja lama ketika orang-orang lain menyerah dan pulang ke rumah. Bangun tidur untuk tahajud ketika orang-orang masih terlelap tidur. Kita mungkin tak akan menemukan bola lampu atau supper komputer generasi baru. Tapi, kita bisa menemukan solusi kreatif untuk masalah-masalah lama jika kita secara konsisten dan tekun menerapkan prinsip sukses yang sudah terbukti
"ORANG YANG TIDAK PUAS DI SATU TEMPAT JARANG BISA BAHAGIA DI TEMPAT LAIN" aesop