Kamis, 23 April 2009

MENGAPA MASIH ADA PADA KITA

Satu persatu waktu itu berlalu, dan tiada satupun yang dapat terulang seperti dahulu, kini tiada yang dapat kita raih waktu yang akan datang, karena memang belum terkesampaian. Terkadang kita menyesal ketika kemarin tidak berbuat apa-apa, tetapi saat ini kemalasanpun tak mampu kita mengusirnya. Banyak ajaran dan pelajaran yang sering kita dengar dan mengerti, tetapi tetap saja hanya menjadi mimpi-mimpi dalam tidurnya, karena kesukaan kita selalu menunda waktu . Mengapa masih ada pada kita ?
Tak seorangpun mampu menjawabnya pertanyaan itu, kecuali orang yang mampu bangun dari tidurnya kemudian berdoa :”Alhamdulillahi alladzii akhyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilaihin nusyuuru” , kemudian kita akan bertanya lagi, mengapa hanya mereka yang bangun dan kemudian berdoa itu yang mampu menjawabnya ? ya ! karena masih ada pada kita.
Seseorang yang bekerja dan kemudian mendapat status Pegawai Negeri Sipil tentu bukan hal yang mudah diperoleh bagi banyak orang yang menginginkan, mereka berdesak-desakan ketika ada pengumuman penerimaan CPNS, mereka rela berbaris dengan antrian panjang menunggu panggilan seleksi administrasi yang dilakukan oleh petugas verifikasi, kadang haus dan lapar tidak ia hiraukan, karena khawatir jika ia tinggalkan untuk sekedar antriannya diisi orang. Pernahkah kita merasakan betapa kecewanya ketika mereka sampai pada antriannya ternyata tidak lolos seleksi ?, pernahkah kita merasakan betapa lelahnya mereka mondar-mandir berkali-kali mencari dan melengkapi berkas yang harus ia miliki ?, Hanya orang-orang yang bangun dari tidurnya kemudian berdoa ”Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku sesudah Ia mematikan aku dan kepadaNya tempat kembali” yang mampu merasakan itu.
Terkadang tidak kita sadari bahwa menjadi Pegawai Negeri Sipil ini melalui proses dan perjuangan panjang, sehingga tidak disadari pula Syukur kita atas rahmat dan nikmat Allah yang diberikan kepada kita kurang, Mengapa ketika belum ada berita bahwa gaji bulan Oktober akan dibayarkan sebelum lebaran, muncul keluhan: ” waduh !! ngalamat lebaran sepi, karena duwit habis belum gajian ”. Tetapi begitu Pemerintah menyatakan gaji bulan oktober akan dimajukan sebelum lebaran, ada pula keluhan : ” Wah !! gajian sekarang, setelah lebaran nanti, makan apa ?” inikah yang dibilang kurang bersyukur ?. Ada lagi PNS dari beberapa Instansi masih belum masuk kerja alias bolos pada hari pertama setelah menjalani cuti bersama 5 hari. Mengapa masih ada pada kita ?, memberi alasan itu lebih mudah dari pada mentaati, bukankah disekitar kita masih banyak tidak mengerti apa itu cuti ? ya karena mereka mengais rezeki bukan dari gaji, mereka tak pernah berhenti apalagi cuti. Seperti inikah kondisi asli dinegeri ini, Masya Allah mudah-mudahan kami salah persepsi.
Mengapa masih ada pada kita ? ya ! karena kita tidak pernah mencoba meniadakannya.
Hanya orang-orang yang sadar dari bangun tidurnya kemudian melangkahkan kaki beranjak dari tempat tidurnya, lalu membasuh muka dengan penuh keikhlasan serta ketaatannya , mereka lakukan tiada keluhan sedikitpun, yang mampu meniadakannya.
Apakah kita termasuk golongan mereka, tentu tergantung pada :
1. Seberapa lebar mata hati kita melihat orang-orang dibawah kita ?
2. Seberapa besar kepekaan kita mendengar rintihan orang-orang yang berebut BLT ?
3. Seberapa jauh mata kita memandang batas waktu yang akan menghapus peluang.
Semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk merubahnya, namun juga tidak terlalu sulit jika kita mau mengerjakannya, sebab Allah masih memberikan kesempatan pada hambaNya yang mau bertaubat, dan memohon ampunan kepadaNya, bersyukur dan berdoa, tidak mengeluh dan berdusta. Bukankah pahala itu hanya diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa yaitu bekerja dengan jujur, Ikhlas, sabar , dan kemudian tidak pernah mengeluh. Semoga dan semoga .(BnBr)

Penulis : Bambang NBR
Sumber : Buletin kepegawaian Kanreg I BKN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar