Rabu, 12 Agustus 2009

JIKA ANDA INGIN IKHLASH, MAKA IKHLASHLAH SELALU.

Agar kita senantiasa ikhlash, maka biasakan meletakkan Allah didepan segala niat kita. Misalnya :
“Aku berniat pergi ke sekolah karena Allah menyuruhku menuntut ilmu”
atau
“Aku berniat mencari uang karena Allah memberikan rizkiNya melalui pekerjaanku ini”
Demikian seterusnya, sehingga lama kelamaan, buntutnya akan hilang dan tinggal Allah semata yang ada di niat kita (karena Allah, karena Allah, karena Allah). Niatkan secara keras didalam hatimu bahwa hanya Allahlah tujuan dari semua kehidupan ini.

“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan[369] dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlash (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.”
(An-Nisa : 46)
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus……………………..”
(Al-Bayyinah : 5)
Sudah selayaknya, kita sebagai muslim melakukan apapun yang dapat kita lakukan agar mendapatkan ke-ikhlash-an tersebut. Baik kita analogikan sebagai berikut :
Seorang kolektor batu cincin akan melakukan apapun untuk mendapatkan cincin yang bernilai tinggi. Seorang pencinta unggas akan melakukan apapun untuk memperoleh unggas kelas wahid. Maka, apabila kita menginginkan ke-ikhlash-an, kitapun akan melakukan segala sesuatu demi memperoleh ke-ikhlash-an hati tersebut.
Ikhlash adalah sebuah proses dalam menuju insan kamil (sosok manusia yg sempurna) sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bila anda ingin senantiasa dalam lingkup ke-ikhlash-an, maka pelajarilah kitab-kitab sejarah yang menceritakan kehidupan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena se-baik2 contoh untuk ummat manusia adalah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya tiap orang yang beramal itu merugi, kecuali orang-orang yang berilmu. Dan sesungguhnya tiap orang yang berilmu itu merugi, kecuali orang-orang yang ikhlash”

1 komentar:

  1. Betul sekali mas.. saya setuju dengan postingannya.. bahwa perbuatan dalam Islam itu tergantung niat.. .. kalau karena Allah maka it6u ibadah.. soo mari kita belajar ikhlas sehingga semuanya karena Allah..
    btw... makasih atas kunjungannya

    BalasHapus